Minggu, 03 November 2013

Kesimpulan


Hasil Pengamatan :
·   saat yoghurt plain dicampur dengan yoghurt terjadi gumpalan-gumpalan.
·   setelah berada di incubator yoghurt itu mulai berpisah antara cairan dengan ampasnya.
·   dalam waktu semalam yoghurt menimbulkan bau asam dan basi.

Kesimpulan :
    Yoghurt merupakan salah satu bentuk dari pengaplikasian dari konsep koloid dalam bentuk minuman , yang dibuat berdasarkan sifat koagulasi. Pembuatan yoghurt ini dapat diterapkan dan dimanfaaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sabtu, 02 November 2013

Pembuatan Yoghurt


ALAT DAN BAHAN 
Alat :
  • 1.Panci kecil
  • 2.Kompor
  • 3.Sendok
  • 4.Gelas plastik
  • 5.Wadah plastik
  • 6. inkubator



Hubungan Koloid dengan Yoghurt


Istilah “yoghurt” berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang penggemar berat yoghurt adalah masyarakat masyarakat Eropa dan Amerika, terutama Belanda, Perancis dan Swiss. Walaupun tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini yoghurt sudah mulai populer. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan dalam berbagai kemasan, warna dan citarasa yang khas.



Yoghurt merupakan salah satu minuman dari bentuk pengaplikasian dari konsep koloid. Apa itu koloid ? Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen.

Macam dari koloidnya adalah emulsi, yaitu sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan


Contoh : Santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan.

Yoghurt adalah bagian dari sifat koagulasi artinya penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.