Sabtu, 02 November 2013

Hubungan Koloid dengan Yoghurt


Istilah “yoghurt” berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang penggemar berat yoghurt adalah masyarakat masyarakat Eropa dan Amerika, terutama Belanda, Perancis dan Swiss. Walaupun tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini yoghurt sudah mulai populer. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan dalam berbagai kemasan, warna dan citarasa yang khas.



Yoghurt merupakan salah satu minuman dari bentuk pengaplikasian dari konsep koloid. Apa itu koloid ? Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen.

Macam dari koloidnya adalah emulsi, yaitu sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan


Contoh : Santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan.

Yoghurt adalah bagian dari sifat koagulasi artinya penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.


Saat memberikan rasa pada yoghurt yaitu menggunakan essence, essence termasuk senyawa hidrokarbon ester . Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki aroma yang wangi seperti bunga dan buah sehingga banyak digunakan sebagai pengharum (essence), sarirasa dalam industri makanan dan minuman. Ester yang digunakan biasanya yang berwujud cair pada suhu dan kamar.

Titik leleh dan titik didih ester lebih rendah dibanding asam karboksilat dan alcohol asamnya. Hal ini disebabkan dalam ester tidak terbentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya sedangkan pada alkohol dan asam karboksilat terjadi ikatan hidrogen antarmolekulnya. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan titik leleh dan titik didih alkohol asalnya lebih tinggi.


Untuk pembuatan yogurt  merupakan kerjasama antara dua macam mikroorganisme yaitu Streptococus thermophilis dan Lactobacilus bulgaricus.Susu yang dipanaskan ditambahkan Streptococus thermophilis sehingga Ph mencapai 5 - 5,5 selanjutnya ditambahkan Lactobacillus bulgaricus sehingga terbentuk asetaldehid  yang memberi cita rasa yogurt pada fase ini PH mencapai 3,8 - 4,4.

             

PERSAMAAN REAKSI KIMIA SAAT FERMENTASI :


C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)



Yogurt juga kaya kandungan protein, vitamin B12, kalsium, Pantothenic Acid, Potasium, Seng, Riboflavin dan fosfor, serta masuk dalam kategori makanan yang sangat rendah lemak dan kolesterol.

Tak hanya enak di mulut, ternyata yoghurt khasiat lain yang wajib diketahui.


Antara lain: 

1. Membantu pencernaan
2. Menjaga jantung tetap sehat 3. Mencegah hipertensi

4. Mencegah Osteoporosis
5. Mengatasi Jerawat  6. Menjaga Kehalusan dan kelembutan kulit 
7. Membantu penderita Lactose Intolerance
8. Degradasi Kolesterol 
9. Menghambat Patogen 
10. Menetralisir Antibiotik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar