Istilah “yoghurt” berasal dari bahasa Turki, yang berarti
susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu
dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang
penggemar berat yoghurt adalah masyarakat masyarakat Eropa dan Amerika,
terutama Belanda, Perancis dan Swiss. Walaupun
tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini yoghurt sudah mulai
populer. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan
dalam berbagai kemasan, warna dan
citarasa yang khas.
Yoghurt
merupakan salah satu minuman dari bentuk pengaplikasian dari konsep koloid. Apa
itu koloid ? Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan
dan suspensi. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki
sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan
stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat
"didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen.
Macam dari
koloidnya adalah emulsi, yaitu sistem koloid dari zat cair yang terdispersi
dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan
Contoh : Santan,
susu, mayonaise, dan minyak ikan.
Yoghurt adalah
bagian dari sifat koagulasi artinya penggumpalan partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda muatan.